Rabu, 29 Agustus 2012

PEMELIHARAAN / SERVIS SISTEM REM

Pemeriksaan Rem Tromol
  1. Periksa secara visual kemungkinan terdapat kebocoran minyak rem pada silinder roda.
Jika ada kebocoran atau minyak rem merembes, silinder roda harus overhaul.
  1. Periksa pelapis sepatu rem.
  1. Ukur tebal pelapis rem.
Jika tebal pelapis rem kurang dari minimum atau mendekati minimum, ganti sepatu rem pada kedua roda.
  1. Ukur diameter dalam tromol rem. Jika diameter lebih besar dari spesifikasi, tromol harus diganti.

  1. Jika permukaan tromol yang bersinggungan dengan pelapis sepatu rem tergores dalam, tromol harus diganti.
  1. Periksa ketebalan sepatu rem.

  1. Periksa bahwa kedua tuas bergerak dengan bebas.
Jika gerak tuas terelalu berat, penyetel otomatis tidak akan bekerja dengan sempurna atau rem tangan tidak bisa dibebaskan.

Sistem rem Cakram


        A.Sistem Rem Cakram
Penggunaan rem cakram saat ini sangat banyak digunakan, pada umumnya di pasang pada roda depan dan sudah merupakan standar pada kendaraan pada model baru. Konstruksi rem cakram hampir sama dengan tromol, dimana tromolnya di tiadakan dan diganti dengan sebuah cakram. Daya pengereman  terjadi karena adanya gesekan antara cakram dengan pada rem sehingga terjadi pengereman. Dengan dilakukannya pengereman yang berulang-ulang maka akan timbul panas karena gaya gesek tersebut. Hal ini akan menyebabkan kemampuan pengereman menurun. Pada tromol dan sepatu rem bekerja karena adanya gesekan dan mengubah energi dinamit yang terkandung pada mobil menjadi energi panas dan kemudian radiasi panasnya di salurkan ke udara. Digunakannya rem piringan untuk menggunakan gejala panas yang berlebihan dan menjaga stabilitas keamanan dan kenyamanan pada saat ini dibandingkan dengan penggunaan rem tromol.

    B.Fungsi Sistem Rem Cakram
Pada umumnya rem digunakan untuk mengurangi atau menghentikan laju kendaraan, mencegah kendaraan berjalan pada saat kendaraan tersebut berhenti dan mengatur laju kendaraan saat kendaraan parkir.
Keuntungan-keuntungan rem cakram di banding rem tromol :
1.      Tidak dapat menimbulkan bunyi karena piringan terbuka atau hampir seluruhnya berhubungan dengan udara maka piringan dapat meradiasikan panas dengan baik dan jarang terjadi feding.
2.      Konstruksi sederhana maka pada rem dapat diganti atau di bongkar dengan mudah.
3.      Pada rem cakram tidak terdapat selt energinik efek dan akibatnya tidak ada pembebanan tenaga pengereman.

menjadi energi panas dan kemudian radiasi panasnya di salurkan ke udara. Digunakannya rem piringan untuk menggunakan gejala panas yang berlebihan dan menjaga stabilitas keamanan dan kenyamanan pada saat ini dibandingkan dengan penggunaan rem tromol.

1.      Fungsi Sistem Rem Cakram
Pada umumnya rem digunakan untuk mengurangi atau menghentikan laju kendaraan, mencegah kendaraan berjalan pada saat kendaraan tersebut berhenti dan mengatur laju kendaraan saat kendaraan parkir.
Keuntungan-keuntungan rem cakram di banding rem tromol :
1.      Tidak dapat menimbulkan bunyi karena piringan terbuka atau hampir seluruhnya berhubungan dengan udara maka piringan dapat meradiasikan panas dengan baik dan jarang terjadi feding.
2.      Konstruksi sederhana maka pada rem dapat diganti atau di bongkar dengan mudah.
3.      Pada rem cakram tidak terdapat selt energinik efek dan akibatnya tidak ada pembebanan tenaga pengereman.
Kontruksi Rem Cakram Hidrolis
1.1.Cakram atau Piringan
Pada rem cakram komponen cakram merupakan bagian yang secara langsung menghasilkan pengereman dengan adanya gesekan cakram dengan pad rem. Cakram terbuat dari besi tuang yang mampu menahan panas akibat gesekan dan tahan korosi.







1.2.Caliper
Bagian yang tidak bergerak dari rem cakram adalah caliper di mana terdapat cylinder-cylinder rem berikut piston dan pad rem.







a.       Type Fixed Caliper (Tipe Tetap)
Caliper ini konstruksinya dipasangkan dua cylinder yang bekerja secara hidrolis menekan pad dari dua arah.
b.      Type Floating Caliper
Pada type ini dilengkapi dengan sebuah piston yang terpasang cylinder yang bekerja secara hidrolik.



1.3.Boter Rem
Dalam sebuah system rem diperlukan keleng kapan tambahan untuk memperbesar daya pengereman perlengkapan tambahan ini disebut boster rem.








1.4.Master Cylider
Pada umumnya master cylinder di bagi menjadi dua yaitu :
a.       Type Portlies
Pada saat pedal rem diinjak maka fluida akan mengalir ke reservoir dan inlet valve akan menutup saluran sehingga mengakibatkan tekanan fluida naik dan tekanan ke release cylinder melalui flexide house dan clutch tube.
b.      Type Girling
Pada type ini menutupnya saluran reservoir akibat piston sehingga tekanan akan di teruskan ke caliper.









 
1.5.Pad Rem
Merupakan bagian yang langsung bergesekan dengan piringan terbuat dari asbes yang tahan panas dan cukup keras.






1.6.Fluida rem
Fluida rem adalah cairan yang tidak mengandung minyak sebagian besar terdiri dari alcohol dan susunan kimianya serta ester.

2.      Cara Kerja Rem Cakram
Pada saat pedal rem di injak maka pedal rem akan menekan piston pada master cylinder dengan di bantu boster rem, piston master cylinder akan terdorong ke depan dan menekan fluida rem. Tekanan fluida tersebut akan di teruskan melalui pipa-pipa penghubung caliper rem dan piston pada caliper akan terdorong yang mengakibatkan terdorongnya  pad rem, sehingga pad rem akan bergesekan dengan cakram yang mengakibatkan terjadinya pengereman.
Pada saat pedal rem dilepas maka pad rem akan merenggang sehingga tidak terjadi gesekan antar pad rem dengan piringan dan piston pada caliper akan menekan fluida ke reservoir kembali, sehingga rem bebas atau tidak terjadi gaya pengereman.